"Survival skills"
Survival skills atau kemampuan bertahan hidup adalah kemampuan yang dapat digunakan untuk menolong seseorang untuk tetap dapat bertahan pada situasi yang berbahaya (seperti gempa bumi) atau lokasi yang berbahaya (seperti padang pasir, gunung ataupun hutan). Kemampuan ini termasuk cara membuat api, menemukan atau membuat perlindungan, membuat air yang aman untuk diminum, menemukan dan mengidentifikasi makanan, mengobati luka atau cedera serta menggunakan peralatan.
“Setiap tipe lingkungan yang berbeda akan memberikan tantangan dan bahaya yang berbeda”
Pentingnya mempertahankan hidup (survival) berkaitan dengan munculnya kondisi kritis. Yang dapat dipertanyakan di sini: Apa yang menyebabkan kondisi kritis itu muncul? atau dengan kata lain "aspek" apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival? Dalam kenyataannya hal-hal yang akan kita hadapi bergantung pada spesifikasi kondisi tersebut, misalnya tersesat di gurun pasir atau di kutub akan memunculkan aspek-aspek yang berbeda. Namun dilain pihak, dapat ditemukan adanya kesamaan-kesamaan tertentu pada aspek yang akan muncul dalam setiap kondisi survival.
Secara umum, aspek-aspek itu dapat dipisahkan pada 3 golongan:
1. Psikologis: panik, takut, cemas. kesepian/sendiri, bingung, tertekan. kebosanan. dan lain-lain.
2. Fisiologis: sakit, lapar, haus, luka, lelah, dan lainnya.
3. Lingkungan: panas, dingin. kering, hujan, angin. vegetasi, fauna, dan lainlain.
Prioritas dalam Survival
1. Sikap mental yang positif.
2. Menemukan atau membuat perlindungan yang mampu memberikan kepada seseorang untuk tetap dapat terlindung dan tetap merasa hangat dan kering.
3. Manusia dapat tetap hidup selama 3 (tiga) hari tanpa air. Hal ini berhubungan dengan kondisi alam serta fisik.
4. Api, menolong untuk memberi kehangatan, menetralisir dan membuat air layak di minum, menakut-nakuti binatang liar, menghindari nyamuk dan serangga lainnya dan memberikan tanda kepada manusia lainnya.
5. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama seminggu. Akan tetapi kelaparan akan membuat orang menjadi tidak jernih dalam berpikir, lemah dan mudah diserang penyakit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar